| abadi selamanya

Saat pertama tarbiyyah menyapa,
terasa seolah-olah dunia ini, dunia kita dengan Dia,
hanya Kau dan aku.

Terlupa diri pernah di hinggapi dengan noda-noda dosa,
terlupa diri ini, pernah bersahabat dengan geng-geng kongsi 'gelap' itu,
alpa dengan dunia sendiri,
dunia melepaskan tempias nafsu.

Tapi, sejak hidayah dan tarbiyyah datang menjenguk,
seolah-olah seperti orang yang dahaga di beri air,
seolah-olah seperti si lapar di beri makanan,
seolah-olah seperti si rabun diberi penglihatan.

Melengkapi dan mengisi ruang-ruang kosong dalam diri.

Hatiku dibajai dengan iman dan islam,
bercambahlah amal-amal islami itu,
dan hati melompat kegirangan,
bahagia sungguh!

Namun, kadangkala,
sekali lagi, aku disapa dengan mereka,
yang aku kira musuhku,

mereka bertau-talu mengetuk diri yang sedang longlai ini,
menarik diri yang lemah ini,
untuk kembali seperti dulu,
kembali menjadi geng kongsi 'gelap' mereka itu.

aku takut
takut andai, aku tersungkur dalam kegelapan itu kembali,
jatuh dan tergolek
tiada daya untuk bangun kembali!

andai benar-benar berlaku,

Akhawati,
panggilah aku kembali,
tariklah aku, agar aku terus menaiki gerabak cinta ini!

Sesungguhnya, Jannah destinasi aku, tiada pitstop!

Ya Allah,
pujuklah aku,
damaikanlah aku,
sesungguhnya aku merinduiMu!





Comments

Popular posts from this blog

the diary of a wirawati

light upon light in Ramadan.

KTT's most wanted