sejenak mengimbau, jihad yg tak pernah padam
Ijlis bina numin saah; Duduklah bersama, beriman sejenak. Ungkapan muaz bin jabal, Ungkapan abdullah ibn rawahah, Dan kini menjadi ungkapan kita pula. Ada apa pada duduk2 bersama? Ada apa pada sejenak? Kerna kerja kita adalah utk menyedarkan yg sudah sedia muslim, yg hidup ini bukan seperti dulu, Kitaran fitrah yg diraikan, Tetapi dengan denyutan nadi dakwah, Seorang manusia, disedarkan sebagai seorang muslim yg sebenarnya dah berjanji dengan Allah utk menjadi daie! Berat! Siapa kata mudah, kalau hanya kekal ungkapan lidah semata, mudahlah. Kalau hanya bicara si pengkipur lara, mudahlah. Tapi ini ungkapan daie, Yang cagarannya jiwa dan harta, Semata utk jihad fisabilillah. Sungguh medan aku belum lagi bertempur nyawa dan darah, Tapi medan aku mujahadah nafsu serakah, Yang terusan membuli dan menjatuhkan jiwa yang lemah ini. Sungguh aku malu, Utk menghadap Mu dengan penuh noda. Aku pinta dari mu Sang Penilik cinta dan hidayah, agar setiap pembuluh darah